bagaimana ceritanya disiplin ilmu Teknik Industri dikembangkan?

bagaimana ceritanya disiplin ilmu Teknik Industri dikembangkan. Siapakah pelaku-pelaku utama yang berjasa, apa pengaruhnya pada dunia industri …….kita mendongeng dulu …

Tentunya anda boleh sepakat untuk tidak sepakat dengan saya. Tapi saya coba uraikan pemahaman saya. Teknik Industri (IE) dilihat dari sejarahnya lahir di dunia manufaktur. Kakek moyang IE adalah management science dan operations resaearch sejak jamannya Frederick Taylor. IE bisa juga ditelusuri ke lini produksi milik Ford. Perlu diingatkan di sini bahwa kontribusi utama dari Ford bukanlah metode ban berjalannya. Secara konseptual, Ford telah meletakkan dasar-dasar mass production di lini produksinya.

Sebelum lini produksi Ford dibuat, mobil jaman baheula dibuat dengan pendekatan craft alias kerajinan tangan. Analoginya ya kira-kira seperti pembuatan keris di Jawa. Sebagai kerajinan tangan, mobil dibuat oleh empu yang sangat mahir dan terampil. Ibarat keris, seumua produk unik. Kalau satunya berluk 5 diberi nama setan kober (halah) yang lain akan berluk n diberi nama y=f(n), dst. Akibatnya, harga mobil menjadi sangat mahal saat itu dan ongkos perawatannya enjadi mahal juga karena tidak ada suku cadang standar.

Ford mengubah paradigma craft menjadi mass production. Salah satu penemuan fenomenalnya adalah standarisasi produk dan suku cadang. (Sekali lagi bukan ban berjalan). Akibatnya dramatis, dengan standarisasi maka mobil tidak perlu lagi dibuat oleh seorang empu. Dengan produk standar, pekerjaan pn bisa distandarisasi sehigga pekerja dengan tingkat kemampuan rendah bisa menjalankan pekerjaan yang memang dibuat sangat spesifik. [Ibarat kate, kalo si X kerjaannya pasang roda - lima tahun kerja di situ juga cuman pasang roda gitu].

Dengan pendekatan mass production, maka sistem manufaktur milik Ford bisa mengeksploitasi economies of scale [ini anak IE pasti tau]. Di samping itu, dengan pekerjaan yang berulang-ulang, pekerja akan mengalami proses yang mengikuti pola learning curve [ini juga anak IE harus tahu]. Dengan harga produk mobil yang jauh lebih murah, Ford bisa mengambil market share dari para empu yang disebut di atas. Dengan pendekatan mass production-nya Ford pernah sesumbar ke pelanggannya, kira-kira begini: "You boleh pesen mobil Ford warna apa aje, denger nih … warna apa aje ye …… yang penting hitem".

Seiring dengan kemajuan bisnisnya, skala sistem manufaktur dari Ford bertambah besar. Sayangnya, waktu itu dia belum bisa rekrut seorang IE [lha wong belum ada]. Sistem makin kompleks, baik ditinjau dari detail complexity maupun dynamic complexity [ada yang tau maksudnya? perlu dijelasin gak?].

Alfred Sloan adalah seorang petinggi perusahaan saingan Ford [guess what? Di detroit ada tiga perusahaan otomotif raksasa]. Perusahaan ini juga telah memanfaatkan mass production mengikuti jejak Ford. Alfred Sloan (sekarang nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah business school yang sangat terkenal, MIT Sloan School of management) [kalau ada yang gak tau MIT kebangeten]. Pak Sloan melangkah satu tahap lebih maju dari pada Ford dengan memperkenalkan delegasi wewenang di manajemen. Jadi, saat Ford masih berfokus ke lini produksinya, Sloan sudah berpikir dengan melebarkan system boundary-nya dengan memasukkan lingkup yang lebih luas.

0 Comments:

Posting Komentar